MALANG – Bagi Beberapa orang mungkin profesi guru adalah hanya sekedar pendidik dan pembina bagi murid-muridnya.
Tetapi hal yang berbeda akan merubah pandangan kita terhadap sosok seorang guru seperti Wahono seorang guru SD yang tinggal seorang diri tanpa keluarga di bekas gudang sekolah tempat dia mengajar.
Di tengah keterbatasannya dari sisi ekonomi, Wahono masih bisa memberikan yang terbaik bagi murid-muridnya.
“Mana ada pak jaman sekarang guru mau kasi les tambahan tanpa dibayar dan juga mengantar muridnya pulang kalau ada orangtua murid terlambat menjemput anaknya,” ungkap salah seorang Wali murid saat Demo menolak mutasi Wahono yang dinilai tidak adil.
(Baca Radarindonesia.id 30 September 2024: Guru Dimutasi Mendadak….)
Wahono sudah mengajar 16 tahun di SDN 1 Cemorokandang kota Malang. Dan sepanjang pengabdiannya di sana Wahono sosok seorang guru yang disayangi oleh murid-muridnya dan wali murid.
Saat ditemui Radarindonesia.id di kediaman salah seorang Wali murid, Wahono mengatakan bahwa semua muridnya sudah dianggap seperti anaknya sendiri, Selasa (1/10).
“Saya ditinggal pergi isteri saya menikah lagi dengan laki-laki lain dan anak-anak saya dilarang bertemu dengan saya,” ungkapnya dengan sedih.
Karena itu Wahono yang merindukan sosok keluarga sangat mencintai murid-muridnya seperti halnya anak-anaknya sendiri.
Saat ini Wahono juga sedang bingung, karena selama mengajar di SDN 1 Cemorokandang kota Malang, dia membersihkan bekas gudang sekolah dan dijadikan tempat tinggalnya.
Dan saat ini sejak dimutasi ke SDN 4 Blimbing Kota Malang dia masih menempati gudang di sekolah yang lama.
“Saya sudah minta ijin ke Pak Wahyu Kepala Sekolah SDN 1 Cemorokandang agar masih bisa diijinkan menempati gudang sekolah sambil cari kontrakan untuk saya tinggal,” tutur Wahono.
Murid-murid Wahono di SDN 1 Cemorokandang hingga saat ini masih berharap agar Wahono yang Oktober 2025 akan memasuki masa pensiun bisa kembali lagi mengajar mereka.
Karena mungkin hanya Wahono sosok guru langka yang mau mengorbankan waktunya untuk mendampingi muridnya belajar walau diluar jam sekolah tanpa dibayar.
“Bahkan beliau sering WA atau menelpon murid-murid tanpa terkecuali hanya untuk mengecek apakah sudah kerjakan PRnya atau belum,” ungkap salah seorang Wali murid.
Wali murid yang lain juga menjelaskan bahkan Wahono tidak segan-segan membimbing muridnya kalau muridnya lemah di suatu mata pelajarannya.
Wawancara lengkap dengan Wahono bisa juga disimak di channel Youtube NewAkun Cangkrukan Teras Melody.(HBL/RS)